JATI DIRI MANUSIA
Respon pertama adalah gambaran isi hatinya, respon kedua adalah hasil olah pikirnya. Begitu penjelasan dosen saya dahulu tentang bagaimana caranya mengenali karakter seseorang secara singkat tanpa perlu menghabiskan waktu lebih lama dengannya.
Cara ringkas seperti itu juga banyak di tulis di buku-buku pengembangan diri dan bisa menjadi bahan bacaan yang menyenangkan. Sayangnya ada begitu banyak manusia di dunia ini yang berangkat dari latar karakter yang sangat kompleks, sehingga hasilnya tidak mesti selalu tepat.
Manusia punya hati untuk merasa, punya kepala untuk berpikir. Kedua organ ini anugerah dari Tuhan yang tak ternilai. Layaknya nahkoda kapal. Sebuah kapal mampu mengarungi lautan ganas, menerjang ombak, menembus badai, berlayar hingga sampai tujuan, tentu karena adanya nahkoda yang hebat. Begitulah perumpamaan hati dan akal.
Bagi manusia, jika hati dan pikirannya baik, maka secara spontanitas respon-respon yang keluar juga baik, dengan begitu kehidupannya akan lebih mudah untuk selamat. Hati dan pikiran adalah wadah pengolahan karakter, juga corong penuang prilaku. Mengenali karakter manusia adalah ikhtiar yang bagus, namun memahami karakter diri sendiri tentu jauh lebih baik.
Lantas bagaimana cara mengetahui karakter diri sendiri? Kebetulan untuk saat ini caranya mudah, lihatlah dirimu pada bulan ini (ramadhan), bulan di mana setan ditarik lepas dari pundak-pundak manusia. Dan manusia berjalan membawa jiwanya masing-masing. Segala aktifitas dilakukan tanpa intervensi setan. Satu hal yang memang mengesankan sekaligus menakutkan pada bulan ramadhan adalah menyadari bahwa ternyata seperti inilah jati diri kita.
Masha Allah top...
BalasHapus